![](https://smpqita.sch.id/wp-content/uploads/sites/1560/2022/09/SD-3.png)
AKU AKAN BERDOA
Walau terkesan kurang ajar dan berlebihan
Aku akan berdoa:
“Ya Tuhan, jadikanlah hujan ini desinfektan
Yang mampu menghilangkan virus yang mematikan
Bukan menjadi musibah sebab sampah
Tapi menjadi anugrah, terutama bagi kami yang jauh dari tanah
Tempat bekerja kami sudah menjadi zona merah
Ia sudah menjadi tidak ramah
Aku di sini menjadi gundah, Tuhan
Seyakin imanku, Engkau pasti sudah mendengar sebelum doa kuucapkan
Bahkan, seiman yakinku, Engkau sudah merencanakan
Gambaran indahnya masa depan
Setelah para mahkhluk-Mu ini Engkau panggil pulang”
“Ya Tuhan, jadikanlah panas surya-Mu yang membakar
Habis semua virus-virus yang memapar orang-orang sehat sehinggga menjadi terkapar
Buatlah orang-orang kembali bebas berseliweran
Nongkrong atau ngopi di angkringan
Sembari bercerita dan tukar pengalaman
Atau sekadar taruhan pemenang pertandingan
Buatlah masjid-masjid kembali penuh dengan jamaah yang utuh
Dengan celetukan kecil para ustadz, orang-orang akan kembali patuh
Tidak lupa, pasar-pasar, biarkan ia penuh dengan berisik tawar menawar
Rentenir-rentenir dengan gagah teriak berkoar: siapa yang belum bayar?
Lalu, lapangan-lapangan desa tidak lagi merindukan
Kaki-kaki bau yang tidak teratur menggelindingkan bola ke arah teman”
“Ya Tuhan, aku hamba yang sedang bersedih, menahan perih, dan berdamai dengan sedih
Kata teman, itu wajar
sebab manusia hubbud dunya, cinta dunia tak sebanding dengan usaha
Bukan aku sombong sehingga memberi tahumu
Aku tahu, Engkau lebih tahu, Maha Tahu
Yang aku suka menggerutu”
“Ya Tuhan, aku kesepian
Tidak cukup teman di tengah ruang
Canda tawaku garing tak terdengar
Keluh kesahku terhempas angin tanda sebentar lagi hujan”
“Tuhan, bukankah Engkau Maha Pemelihara?
Apakah ini model-Mu untuk memeliharaku?
Apakah ini cara Engkau mengajari mahluk-Mu, bukan, mengajari manusia
Agar tidak congkak dengan kuasa-Mu?
Tuhan, dengan nyamuk saja kami bingung dan berpenyakit malaria
Dengan ulat saja kulit kami kelimpungan mencari obat gatal
Lebah saja membuat tubuh kami bengkak berhari-hari
Tapi, utusan-Mu itu tidak cukup kecil untuk mendidik kami, sepertinya
Lalu, Engkau utus lagi yang lebih kecil, hingga mata kalah dengan lensa”
“Tuhan, aku ini manusia, kami ini manusia
Yang Engkau daulat menjadi khalifah di alam raya
Lalu, apakah masih perlu kami diseleksi lagi saat di bumi?
Tuhan, Engkau Maha Tahu,
Aku yang suka menggerutu
Tanpa ilmu”
“Ya Tuhan, curhat kepada-Mu saja membuatku tenang
Tapi tampaknya aku menjadi hamba yang sok sibuk dan tidak menyediakan banyak waktu luang
Tuhan, kali ini waktuku luang
Aku akan berdoa”
(pemegangpena, 31 Maret & 2 April 2020)