Gardening menyenangkan oleh siswa-siswi SMP QITA

Perkembangan zaman yang begitu pesat membuat generasi muda saat ini tidak tertarik dengan dunia pertanian. Alasan mengapa anak muda tidak tertarik dengan pertanian adalah karena mereka menganggap bahwa pada bidang pertanian memerlukan banyak usaha dengan hasil yang tidak besar secara ekonomi. Padahal setiap hari manusia membutuhkan kebutuhan pangan yang cukup. Maka tidak mengherankan jika mengimpor bahan pangan adalah jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan pangan di negeri ini.

SMP QITA mendorong siswa-siswinya untuk gemar bertani dan berkebun, karena dengan demikian di masa depan kita bisa menghasilkan berbagai kebutuhan pangan di negara kita yang terkenal dengan kesuburan tanahnya. Tentunya teknologi pertanian di butuhkan agar hasil pertanian mencapai hasil yang maksimal tanpa merusak lingkungan.

Siswa-siswi SMP QITA memanfaatkan lahan perkebunan di Laboratorium Alam DR. Lucie Setiana M.P untuk menanam berbagai macam jenis sayuran seperti: Cabai Rawit, Cabai Merah, dan Cabai Hijau, selain itu berbagai jenis bibit buah-buahan seperti durian, rambutan, pepaya, dan pisang juga di tanam di lahan tersebut.

Kusnadi salah satu guru SMP QITA mengatakan bahwa anak – anak perlu diberi pelatihan dan kecakapan bertani agar di masa depan lahir banyak petani hebat yang mampu mengelola sumber daya alam di sekitar sekolah bahkan menjadi pengusaha di bidang pertanian. Selain itu di lahan tersebut akan dibuat kolam ikan yang  pada nantinya anak-anak akan belajar perikanan dan pertanian dalam satu wilayah.